Wilujeung Sumping

Welcome!!!
semoga apa yang ada di blog ini bermanfaat bagi pembaca,,,
Amin,,

Minggu, 22 Agustus 2010

Controllership

RESUME
CONTROLLERSHIP
BAGIAN I

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Controllership



disusun oleh:
Angga Adie Pratama
2107060013
IV A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS GALUH CIAMIS
2009

1. AKUNTANSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN MANAJEMEN

TUJUAN PERUSAHAAN
Tujuan perusahaan dalam suatu perekonomian yang bersaing adalah untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya ssesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang. Dalam pengertian yang lebih luas, suatu organisasi perusahaan adalah suatu institute ekonomi. Organisasi perusahaan diciptakan terutama untuk menyediakan kepada masyarakat umum barang-barang atau jasa-jasa yang diperlukan atau yang diinginkan dan yang sejalan dengan sikap social dari masyarakat tersebut.
TUGAS MANAJEMEN
Jika tujuan perusahaan telah diketahui, timbullah pertanyaan mengenai fungsi manajemen apakah yang diharapkan untuk dilaksanakan dalam mencapai tujuan. Adalah tugas pimpinan untuk menentukan kebutuhan dan keinginan para pelanggan akan barang-barang dan jasa-jasa, mengumpulkan dan mengorganisasikan saran produksi dan distribusi untuk memenuhi keinginan-keinginan tersebut serta mengarahkan dan mengkoordinasikan saran tersebut secara efisien.
FILSAFAT MANAJEMEN
Filsafat dan praktek manajemen perusahaan mengalami suatu analisa yang paling praktis, suatu analisa yang diarahkan baik kepada aspek ilmiah praktek perusahaan maupun kepada basis etik yang menjadi sandaran dari parktek itu. Pimpinan perusahaan pada masa sekarang dipandang baik sebagai suatu badan produksi maupun sebagai suatu lembaga yang mengandung suatu lembaga yang mengandung sifat sosial.Banyak penelitian sedang diarahkan untuk memehami tanggung jawab pimpinan perusahaan, karena telah diakui bahwa pimpinan perusahaan merupakan suatu lembaga (agency) yang paling penting dalam mengemudikan kegitan perekonomian kita.Jika gerakan kemajuan industry diharapkan berlangsung tanpa terputus, maka para pemimipin perusahaan haruslah cakap, pandai, dan digerakan oleh rasa tanggung jawab sosial. Kecuali jika para pemimpin telah memiliki kualitas-kualitas ini, maka sungguh diragukan apakah institute-institut ekonomi kita pada masa sekarang ini dapat dipertahankan.

KERUMITAN YANG DIHADAPI MANAJEMEN SEMAKIN BERTAMBAH
Struktur ekonomi kita telah menjadi sangat rumit, dan kerumitannya akan terus menigkat. Seorang manajer yang memegang komando dari suatu perusahaan modern (diibaratkan sebagai suatu kapal) harus dapat mengemudikan kapal tersebut melewati arus dan gelombang sosial dan politik, yang arah alirannya seleu berubah dan sangat meningkat kecepatannya. Badai ekonomi kelihatannya semakin dahsyat.
PENTINGNYA KEAHLIAN MANAJEMEN
Tugas pimpinan perusahaan termasuk menerapkan prinsiip-prinsip manajemen yang sehat, yang harus dilaksanakan oleh tenaga-tenaga yang kompeten dan berpengalaman. Prinsip-prinsip manajemen yang sehat mencakup banyak factor yang berhubungan dengan semua kegiatan kepemimpinan, mulai dari perencanaan awal sampai pada pencapaian tujuan. Secara lebih spesifik dan untuk menunjukkan ruang lingkup serta kerumitan dari masalah manajemen, dapat dikemukakan bahwa prinsip-prinsip manajemen yang sehat meliputi tindakan seperti penetapan rencana, baik jangka pendek maupun panjang; perumusan tujuan perusahaan yang lebih spesifik; pengembangan kebijaksanaan pokok; pembangunan suatu struktur organisasi yang sehat; penetapan norma-norma pelaksanaan; penciptaan dan pemeliharaan metode dan saluran komunikasi yang baik didalam perusahaan; pengukuran pelaksanaan; dan pemeliharaan hubungan yang baik dengan para pegawai, pemegang saham, masyarakat umum serta para pelanggan.
AKUNTANSI SEBAGAI SUATU ALAT BANTU BAGI PIMPINAN
Salah satu alat yang utama bagi pimpinan dalam membuat agar usahanya produktif adalah akuntansi yang modern. Pimpinan perusahaan harus lebih banyak mengharapkan dari akuntan kepala, controller, ketimbang para pejabat lainnya, untuk memperoleh bantuan dalam mengarahkan, mengendalikan dan melindungi perusahaan.
Perusahaan dan Tujuan-tujuan Ekonomi Nasional
Tujuan-tujuan pokok dari suatu sistem ekonomi (sebagaimana sistem ekonomi yang berlaku di Amerika Serikat, dan juga Eropa atau Indonesia), dapat dikatakan meliputi tujuan-tujuan nasional sebagi berikut:
1) Melindungi sistem ekonomi kita terhadap persaingan sistem-sistem ideology lain yang ada di dunia.
2) Suatu standar hidup yang semakin tinggi sehubungan dengan barang dan jasa, termasuk baik sector public maupun swasta.
3) Suatu tingkat kesempatan kerja yang tinggi untuk memaksimalkan penggunaan sumber dari tenaga kerja.
4) Akan tetapi, persaingan yang bebas dan tanpa ikatan itu perlu mempunyai kendala untuk mempertahankan efektivitas ekonomi.
5) Suatu laju pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan kontinu.
6) Memelihara kekuatan fiscal.
7) Menekan fluktuasi-fluktuasi konjungtur dalam kegiatan ekonomi.
Proses Manajemen
Sebagai suatu alat pembantu bagi pimpinan, suatu sistem akuntansi yang baik harus mengenal elemen-elemen dan proses manajemen agar dapat membantu dalam komunikasi yang efektif.
Pekerjaan dari seorang manajer yang professional dapat dipisahkan menjadi empat fungsi atau golongan kegiatan tersendiri sebagai berikut:
1) Perencanaan (planning).
2) Pengorganisasian (organizing), termasuk susunan kepegawaian yang wajar.
3) Pengarahan (directing).
4) Pengukuran (measuring).
Mengukur Manajemen Perusahaan
Setelah mengetahui bahwa suatu perusahaan harus diukur, maka mungkin timbul pertanyaan: “Diukur menurut pandangan siapa, atau menurut criteria apa?” Selain itu, oleh karena manajemen perusahaan terdir dari berbagai eselon, maka harus dipertimbangkan masalah pengukuran untuk setiap tingkat tanggung jawab.
Informasi Akuntansi untuk Pengambilan Keputusan Perusahaan
Sistem informasi keuangan merupakan suatu metode yang teratur untuk memperoleh dan meyediakan data keuangan yang diperlukan oleh masing-masing manajer untuk mengambil keputusan perusahaan yang menjadi tanggung jawab para manajer itu. Data tersebut disediakan secara berkala dan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga dapat membantu para manajer memahami dan dapat mendorong mereka untuk mengambil tindakan yang perlu.
2. FUNGSI CONTROLLERSHIP

EVOLUSI DALAM TUGAS-TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN
Dalam periode ini telah lahir dan terjadi pengembangan fungsi controllership yang terpisah. Yang paling jelas, kegiatan finansial yang makin bertambah telah memaksa adanya pendelegasian wewenang dan tanggungjawab yang lebih luas dalam banyak perusahaan. Selain itu, bertambah besarnya perusahaan telah menuntut pengecekan dan pengimbangan yang lebih banyak serta pengendalian intern yang lebih baik dalam perusahaan.
HAL YANG HAKIKI BAGI FUNGSI CONTROLLERSHIP
Hal yang penting untuk pemenuhan controllership secara wajar ialah adanya suatu sikap pemikiran yang memberi semangat dan menghidupkan data finansialdenagn menerapkannya terhadap kegiatan perusahaan dimasa mendatang. Ini merupakan suatu konsep yang memandang ke depan, yaitu suatu cara pendekatan analitis yang terarah yang membawakan keseimbangan bagi sistem perencanaan dan pengendalian manajemen. Pandangan controller seharusnya sama dengan pandangan pimpinan, yaitu sesuatu yang dapat menuntun pemikiran pimpinan pada kombinasi operasi-operasi yang paling menguntungkan.
BERBAGAI SEBUTAN UNTUK JABATAN CONTROLLER
Banyak sebutan dipergunakan untuk jabatan kepala akuntansi; akan tetapi, sebutan yang paling umum dan refresentatif ialah controller. Tugas-tugas controller kadang-kadang dipikul oleh seorang kepala akuntansi, manajer kantor, controller, bendaharawan, asisten bendaharawan, atau sekretaris. Sementar itu terdapat indikasi, bahwa penggunaan sebutan controller tidak tepat, karena orang tersebut tidak mengendalikan perusahaan.
PRINSIP-PRINSIP CONTROLLERSHIP BERLAKU TERHADAP SEMUA JENIS PERUSAHAAN
Salah satu rintangan terhadap perkembangan fungsi controllership adalah perasaan pada sebagian pimpinan, bahwa perusahaannya berbeda dan tidak memerlukan metode pengendalian yang modern. Pada dasarnya masalah-masalah manajemen tidak jauh berbeda di antara berbagai jenis industry dan perusahaan. Kekhusuan dalam operasi-operasi kecil atau mendetail dari berbagai jenis perusahaan terhadap pembatasan ekonomis dan politis yang mengelilingi mereka. Perusahaan listrik, telepon, dan air (public utility), perusahaan asuransi, perantara, hotel, perusahaan rekreasi, institusi keuangan, dan toko serba ada menunjukkan contoh-contoh dari kekhusuan dalam organisasi dan prosedur, tetapi dapat ditegaskan kembali bahwa masalah pokoknya adalah serupa. Controller yang memahami secara seksama masalah pokok dari pengendalian akuntansi (accounting control), dapat dengan mudah menerapkannya pada industry dan perusahaanny sendiri.
FUNGSI-FUNGSI DASAR CONTROLLERSHIP
Tanggungjawab dan kegiatan fungsional pada dasarnya dapat dikategorikan sebagai berikut:
1) Perencanaan (planning). Menetapkan dan memelihara suatu rencana operasi yang terintegrasi sejalan dengan sasaran dan tujuan perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang, menganalisa, merevisi (bila perlu), mengkomunikasikan kepada semua tingkat manajemen serta menggunakan sistem-sistem dan prosedur-prosedur yang cocok.
2) Pengendalian (control). Mengembangkan dan merevisi norma-norma (standars) yang memuaskan sebagai ukuran pelaksanaan dan menyediakan pedoman serta bantuan kepada para anggota manajemen yang lain dalam menjamin adanya penyesuaian hasil pelaksanaan yang sebenarnya terhadap norma standar.
3) Pelaporan (reporting). Menyusun, menganalisa dan menginterprestasikan hasil-hasil keuangan untuk digunakan oleh manajemen dalam proses pengembalian keputusan, mengevaluasi data dalam hubungannya dengan tujuan perusahaan dan tujuan satuan organisasinya.
4) Akuntansi (accounting). Mendisiplin, menetapkan dan memelihara sistem akuntansi keuangan dan biaya pada semua jenjang perusahaan termasuk untuk perusahaan secara menyeluruh, per divisi, per pabrik, dan per satuan untuk dapat mencatat secara wajar semua transaksi keuangan dalam pembukuan agar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang sehat disertai dengan pengendalian intern (internal control) yang memadai.
5) Tanggungjawab utama lainnya. Mengelola dan mengawasi fungsi-fungsi misalnya fungsi perpajakan termasuk saling berhadapan dengan inspeksi pajak; memelihara hubungan yang sesuai dengan auditor intern dan ekstern; mengadakan dan menata program-program asuransi; mengembangkan dan memeliharan sistem dan prosedur; mengembangkan program penyimpanan catatan; mengawasi fungsi kebendaharaan ang telah dilimpahkan; membentuk program mengenai hubungan dengan para investor dan dengan masyarakat umum; serta mengarahkan fungsi-fungsi lain yang telah dilimpahkan.
STATUS ORGANISATORIS
Controller yang sangat cakap tidak akan mempunyai kesulitan untuk memelihara hubungan yang wajar dengan para pimpinan lain, dan sesungguhnya dia dapat menduduki suatu posisi yang nomor dua pentingnya setelah pimpinan tertinggi. Dewan komisaris dari FEI telah menerima kodifikasi sebagai berikut:
1) Controller harus merupakan seorang pimpinan eksekutif pada tingkat pengambilan kebijaksanaan yang bertanggungjawab langsung kepada pimpinan tertinggi dari perusahaan. Pengangkatan atau pemindahannya harus mendapat perssetujuan terlebih dahulu dari dewan komisaris.
2) Controller perlu diharuskan oleh dewan direksi untuk menyajikan secara langsung laporan periodic yang mencakup hasil-hasil operasi dan kondisi-kondisi keuangan dari perusahaan, bersama-sama dengan informasi lain yang mungkin diminta oleh dewan tersebut.
3) Controller sebaiknya menjadi seorang anggota dari dewan direksi dan dari semua kelompok pembuat kebijaksanaan tertinggi lainnya.
SUMBER KEWENANGAN CONTROLLER
Definisi yang jelas mengenai tugas, kewenangan dan tanggungjawab biasanya dipandang sebagai syarat mutlak bagi adanya pelaksanaan yang baik. Yang pasti pada perusahaan-perusahaan besar, dan mungkin juga pada perusahaan-perusahaan kecil, luasnya kewenangan dan tanggungjawab controller dapat ditetapkan menurut salah satu dari ketiga cara berikut; (1) sesuai dengan ketetntuan dalam anggaran rumah tangga, (2) menurut resolusi dari komisi eksekutif, atau (3) menurut perintah umum dari presiden direktur.
Ketentuan- ketentuan dalam anggaran rumah tangga dapat berbeda-beda isinya yang menyangkut fungsi controllership. Akan tetapi, pada pokoknya kebanyakan menyatakan bahwa “controller dapat menjadi pejabat utama yang diserahi tugas menyelenggarakan catatan pembukuan perusahaan. “ selanjutnya sebagian besar ketentuan juga mencakup pernyataan bahwa “dia dapat memiliki wewenang dan tugas-tugas lain yang mungkin dilimpahkan padanya oleh dewan direksi, atau oleh komisi eksekutif, atau oleh presiden direktur.

CIRI-CIRI TUGAS CONTROLLERSHIP
Tugas controllership bukanlah suatu fungsi yang mudah dilaksanakan, terdapat beberapa karakteristik dan persyaratan tertentu yang harus diketahui oleh controller pada setiap saat. Yang terpenting dari itu disebutkan di bawah ini.
FUNGSI CONTROLLERSHIP
1. Controller terutama merupakan seorang eksekutif stap, yang fungsi utamanya adalah mengembangkan suatu organisasi dan sistem perkiraan, kebijakan, catatan dan prosedur yang akan menyediakan data yang dapat dianalisa dan diinterprestasikan oleh para pimpinan funfsional lain dalam pengambilan keputusan untuk mencapai sasaran dan tujuan perusahaan.
2. Meskipun tanggungjawab untuk mengarahkan operasi dilimpahkan pada para pimpinan fungsional yang lain, tetapi controller harus sanggup memahami dan menjalin hubungan dan masalah-masalah mereka, agar dia efektif dan dapat membantu untuk memecahkan masalahnya.
3. Agar dapat berguna, fakta-fakta, informasi dan data harus dikomunikasikan sedemakian rupa sehingga mudah dimengerti oleh mereka yang membutuhkannya.
4. Controller hars memiliki kesanggupan untuk menerjemahkan fakta dan data statistik ke dalam bentuk trends (arah) dan hubungan-hubungannya.
5. Controller harus cermat dalam temuan (findings) dan pelaporannya;akan tetapi,dia juga harus memiliki kesanggupan untuk melihat ke depan dan sanggup member penilaian terhadap masa yang akan datang.
6. Pada umumnya perusahaan mempunyai kemampuan untuk mengisolasi masalah pokoknya; akan tetapi, perusahaan yang sukses selalu mengambil tindakan positif tepat pada waktunya. Oleh karena itu, controller harus dapat mengembangkan dan menyediakan informasi secepatnya.
7. Controller harus mengadakan tindak-lanjut (follow-up) terhadap penelitian dan interprestasinya.
8. Controller harus dapat diandalkan oleh para pimpinan dengan menyediakan informasi yang cermat, dan segera, disertai suatu sikap ingin membantu.tanda berhasilnya seorang controller ialah, apabila para pimpinan lain mengharapkan darinya pedoman dan konsultansi.
9. Controller harus jujur dan tidak memihak.
10. Controller harus sanggup memasarkan atau menjual ide kemampuan anlitis dan fungsi totalnya.
11. Meskipun menyadari tujuan penuh dari rugasnya, controller harus juga menyadari keterbatasannya.
KUALAFIKASI CONTROLLER
Kualifikasi dara seorang controller yang efektif adalah sebagai berikut :
1. Dasar teknis yang sangat baik dalam akuntansi biaya, disertai suatu pengertian dan pengetahuan yang menyeluruh mengenai prinsip-prinsip akuntansi.
2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian.
3. Pemehaman umum mengenai jenis industri dalam mana perusahaan tergolong, dan pemahamanterhadap kekuatan sosial, ekonomi dan politik yang terlibat.
4. Pemahaman yang mendalam mengenai perusahaan, termasuk teknologi, produk, kebijaksanaan, tujuan, sejarah, organgisasi dan lingkungannya.
5. Kemampuan untuk berkomunikasi dengan semua tingkat manajemen dan suatu pemahaman dasar terhadap masalah fungsional lainnya yang berhubungan dengan teknik, produksi, pembelian, hubungan masyarakat dan pemasaran.
6. Kemampuan untuk menyatakan ide dengan jelas, secara tertulis ataupun dalam pernyajian yang informative.
7. Kemampuan menggerakan orang-orang lain untuk mencapai tindakan dan hasil yang positif.






3. STRUKTUR ORGANISASI UNTUK CONTROLLERSHIP YANG EFEKTIF

Struktur organisasi sebuah perusahaan harus memungkinkan adanya koordinasi usaha diantara semua satuan dan jenjang untuk mengambil tindakan yang dapat mencapai suatu tujuan umum. Terdapat banyak teori tentang strukrur organisasi; akan tetapi, dalam mengamati perusahaan-perusahaan yang terorganisasi dengan baik, akan dapat ditemukan bahwa rancangan organisasi berfokuskan pada koordinasi usaha kelompok dan bukan pada usaha perorangan.
PEMBENTUKAN ORGANISASI UNTUK PENGENDALIAN
Controllership merupakan suatu pokok yang semakin dikenal dan harus diorganisasikan denagan tepat, agra pengendalian akuntansi dapat berfungsi dan data statistic dapat dipergunakan secara efektif. Struktur organisasi yang khusus cocok ontuk controller harus mempertimbangkan orgenisasi perusahaan serara menyeluruh, besarnya perusahaan, pertunbuhan yang diantisipasikan, sipat perusahaan, jenis oprasi, lokasi, tingkat desentralisasi, luasnya intergrasi vertikal, rencana-rencana jangka panjang, dan model manajemen atau karekteristik-karakteristik pribadi dari kelompok pimpinan sebagai suatu kesatuan.
MASALAH-MASALAH ORGANISASI YANG KHAS BAGI CONTROLLER
Sementara perusahaan tumbuh atau berekspansi dan lingkungan berubah, controller akan dihadapkan dengan masalah-masalah dan keputusan yang berhubungan dengan struktur organisasi, yaitu:
1) Struktur organisasi harus ditinjau secara berkesinambungan dengan mempertimbangkan teknologi yang berubah-ubah kebutuhan-kebutuhan baru, tanggungjawab yang berbeda dan keseluruhan yang lingkungan dalam mana perusahaan beroperasi.
2) Sentralisasi atau desentralisasi perusahaan dan masalah yang berhubungan dengan fungsi akuntansi yang dapat dilaksanakan secara lebih efektif pada kantor pusat, kantor divisi, pabrik atau kantor pabrik, kantor cabang, kantor penjualan, dan lain-lain.
3) Hubungan controller perusahaan dengan setiap controller divisi atau pabrik, apakah atas suatu hubungan garis langsung atau melalui kepala satuan operasi yang bersangkutan, atau atas suatu dasar ganda.
4) Evaluasi terhadap fungsi yang dilaksanakan pada kantor pusat, dan pada tingkat divisi atau pabrik dan pendelegasian kembali tanggungjawab apabila memang sesuai.
5) Pemisahan tugas-tugas secara tepat dalam departemen controller.
6) Evaluasi terhadap pendelegasian kewenangan dan tanggungjawab yang berhubungan.
STRUKTUR ORGANISASI YANG KHAS BAGI DEPARTEMEN CONTROLLER
Tidak ada suatu struktur organisasi yang dapat memenuhi semua kebutuhan, tidak satupun rencana paling ideal. Beberapa penggolongan menurut fungsi ternyata praktis dan dapat dikerjakan. Masalah pokoknya adalah memutuskan bagaimana fungsi-fungsi dapat digolongkan untuk memperoleh hasil yang paling efektif dalam lingkungan khusus. Beberapa komentar yang berhubungan dengan struktur yang sedemikian dapat ditunjukan sebagai berikut:
1) Kelompok akuntansi umum (general accounting) dan akuntansi biaya (cost accounting) terutama berhubungan dengan pencatatan transaksi-transaksi dan pelaporan hasil historis.
2) Fungsi-fungsi perencanaan dan pengendalian keuangan dipisahkan dari kegiatan pencatatan.
3) Dalam perusahaan yang lebih besar terdapat kebutuhan akan tenaga yang sanggup melakukan penelitian khusus yang berhubungan dengan masalah tertentu, mengatur kembali lokasi pabrik, menganbil keputusan-keputusan untuk membeli atau membuat sendiri, serta melakukan analisa ekonomi dan keuangan mengenai kemungkinan membeli/mengambil alih perusahaan lain.
4) Suatu departemen tersendiri harus dibentuk agar memiliki sumber-sumber yang cukup tersedia untuk merencanakan sistem akuntansi, mengembangkan prosedur pelaksanaan, dan berkoordinasi dengan para staf pusat computer (bagi sistem yang menggunakan computer).
5) Pada sebagian perusahaan, urusan pajak dan asuransi merupakan tanggungjawab controller.
6) Bergantung pada besarnya perusahaan, suatu departemen tersendiri dapat dibentuk untuk pemeriksaan intern (internal auditing) yang melapor controller.
7) Pada perusahaan-perusahaan yang berukuran kecil atau sedang, fungsi jenis-manajemen perkantoran, seperti komunikasi, jasa-jasa kantor,pegiriman per pos, pengarsipan jasa-jasa reproduksi berada di bawah controller.
ORGANISASI AKUNTANSI YANG DISENTRALISASIKAN VS DIDESENTRALISASIKAN
Desentralisasi yang dimasudkan di sini berhubungan dengan kecenderungan untuk mendelegasikan kewenangan yang semakin besar kepada para pejabat rendahan bidang yang terletak pada lokasi-lokasi yang jauh.Tentunya jelas bahwa sentralisasi dengan kecenderungan untuk memusatkan kewenangan pengendalian yang semakin besar pada pimpinan kantor pusat.Jelas sekali bahwa masalah ini tidak hanya batas organisasi akuntansi saja, tetapi meliputi seluruh perusahaan, yaitu yang menyangkut setiap fungsi pokok perusahaan.Terdapat kemungkinan yang tidak terbatas mengenai sentralisasi atau desentralisasi fungsi-fungsi akuntansi.Satu-satunya fungsi akuntansi yang dilaksanakan pada pabrik atau cabang adalah mengakumulasikan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pencatatan, seperti lembaran-lembaran produksi, bon permintaan, kartu-kartu jam kerja, dan mungkin juga faktur-faktur serta laporan-laporan penerimaan.
SAFAT MANAJEMEN
Apabila perusahaan berekspansi dan mencakup berbagai pabrik, yang masing-masing menghasilkan berbagai produk yang berbeda atau masing-masing merupakan langkah dalam suatu yang sempurna, dalam hal seperti inilah berkembang filsafat manajemen yang mengemukakan, bahwa hasil operasi yang terbaik dapat diperoleh dengan membentuk suatu unit yang otonom. Menurut teori manajemen ini, setiap manajer divisi memiliki kewenangan yang penuh terhadap semua hal yang memengaruhi operasinya, termasuk kewenangan atas fungsi akuntansi.Atas dasar demikian, maka setiap divisi akan diperlengkapi dengan semua hal yang dibutuhkan, dan pimpinan divisi akan dinilai berdasarkan laba menyeluruh dari operasainya. Staf kantor pusat atau administratif hanya berurusan dengan kebijaksanaan menyeluruh atau hal-hal yang diterapkan bagi seluruh perusahaan.
KETERSEDIAAN INFORMASI OPERASI
Entah manajemen lokal itu idependen atau tidak, selalu tetap diperlukan informasi akuntansi untuk mengendalikan perusahaan dengan cara yang memadai.Hal ini mencakup dua persoalan yang tersendiri, yaitu (1) informasi apakah yang perlu per divisi dan per pabrik?(2) Dimanakah informasi demikian harus disiapkan?Kedua persoalan ini harus dihadapi satu persatu karena tidaklah dengan sendirinya berlaku bahwa bila data yang diperlukan adalah untuk tingkat divisi ,maka data itu harus juga disiapkan pada tingkat yang sama.dalam memutuskan informasi yang mana yang dipisah perdivisi, suatu pertimbangan yang penting adalah penempatan tanggung jawab. Siapakah yang pantas bertanggungjawab untuk hal-hal tertentu pimpinan pabrik atau kantor pusat? sebagai contoh, apakah piutang harus dicatat atas dasar divisi, semuanya tergantung pada siapakah yang berwenang menyetujui pemberian kredit. Jika persetujuan kredit dan tindak-lanjutnya merupakan suatu masalah divisi, maka catatannya harus dipisah.
Besarnya Unit Operasi
Dalam beberapa kasus oprasi cukup besar, sehingga semua atau sebagian besar fungsi-fungsi akuntansi dapat dilaksanakan secara efisien atas dasar desentralisasi. Factor-faktor yang akan dipertimbangkan meliputi tingkat pengendalian intern yang saat dicapai; ketersediaan tenaga yang kompeten; tingkat penggunaan peralatan elektronis; ketersediaan ruangan kantor; dan sifat serta banyak keputusan akuntansi yang akan diselesaikan.
PENDELEGASIAN TANGGUNGJAWAB DAN KEWENANGAN
Suatu masalah sulit yang dihadapi setiap controller, dan sesungguhnya setiap pimpinan, adalah yang menyangkut sejauh mana dia dapat mendeleghasikan tanggungjawab dan kewenangannya. Dia dibebani dengan tanggungjawab untuk banyak tugas, sehingga dia tidak mungkin memberikan perhatian secara pribadi terhadap keseluruhannya. Oleh karena itu, dia harus melimpahkan kewenangan untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu dan melimpahkan tanggungjawab untuk pelaksanaanya, meskipun pada akhirnya controller harus tetap memikul tanggungjawab.
Tugas-tugas yang harus didelegasikan? Sebagai suatu pernyataan umum ialah bahwa controller harus emncadangkan bagi dirinya tugas-tugas yang lebih luas, yang akan dipergunakan secara luas, antara lain keputusan yang berhubungan dengan kebijaksanaan dan praktek akuntansi.



4. PRINSIP DAN PRAKTEK AKUNTANSI

Sebagai pejabat utuma dibidang akuntansi, controller harus memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai prinsip-prinsip dan praktek-praktek akuntansi. Akuntansi penting dalam melakukan dan mengomunikasikan kegiatan usaha dari setiap organisasi perusahaan. Agar bisa efektif, maka prinsip-prinsip akuntansi ini harus jelas dimengerti oleh semua orang yang berkepentingan. Setelah bertahun-tahun, evaluasi akuntansi telah mengakibatkan dapat diterimanya banyak prinsip dan praktek yang memberikan hasil-hasil yang dapat dinilai secara wajar oleh setiap kelompok orang-orang yang berkepentingan.
PRINSIP AKUNTANSI YANG LAZIM DITERIMA
Prinsip akuntansi yang lazim diterima (generally accepted accounting principles) telah berkambang sepanjang masa dengan kerjasama dengan para pengusaha, American Insticute of Certified Public Acoountan’s (AICPA), bursa saham, kantor-kantor akuntan public,SEC dan badan-badan pengtur lainnya, Financial Accounting Standards Board (FASB), dan berbagai perkembangan dan laporan lainnya. Prisip-prinsip dan praktek-praktek akuntansi yang mendapat dukungan otoritatif yang kuat dianggap sebagai yang lazim diterima.
Lazim(Generally) menurut definisi berarti pada umumnya, umum, biasa, secara ekstensif atau luas, dan paling sering menunjukkan suatu praktek yang agk universal.sesuai dengan itu, maka suatu prinsip atau praktek akuntansi yang “lazim” diterima (“generally accepted), yaitu yang paling sering atau secara luas diikuti dianggap mempunyai kewenangan kuat yang mendukungnya.
Inventory of Generally accepted Accounting Principles For Business Enterprises, dalam Accounting Research Study No. 7 mengemukakan devinisi dari akuntansi (accounting) s ebagai berikut :
Akuntansi adalah kumpulan dari pengetahuan dan fungsi-fungsi yang berhubungan dengan pencarian asal-mula, pembuktian keaslian, pencatatan,pengklasifikasian, pengolahan, pengikhtisaran,penganalisaan, penginterprestasian dan penyediaan informasi yang dapat diandalkan dan yang penting secara sistematis, atas transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat financial, yang diperlukan untuk pengelolaan (management) dan pengoprasian dari suatu kesatuan dan untuk membuat laporan-laporan yang harus disajikan dalam memenuhi tanggungjawab yang dipercayakan kepada kesatuan (entity) itu dan memenuhi tanggungjawab-tanggungjawab lainnya.
Suatu prinsip (principle) telah didevinisikan sebagai suatu kebenaran umum, suatu prilaku, suatu sumber utama untuk memulai sesuatu, suatu pedoman dalam me alternatif-alterntif yang akan mencapai kualitas yang diinginkan.
Kebijakan dan praktek-praktek akuntansi yang paling sering dipergunakan dan yang mendapat dukungan otoritatif yang kuat untuk mencatat dan melaporkan transaksi-transaksi keungan guna pengelolaan dan pengoprasian perusahaan dianggap sebagai prinsip-prinsip akuntansi yang lazim diterima.
PENGEMBANGN PRINSIP AKUNTANSI
Pengembangan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim diterima oleh merupakan suatu fungsi utama dari AICPA. Suatu komisi dari Insitute tersebut pada tahun 1952 telah merekomendasikan kepada New York Stock Exchange sekelompok prinsip yang terdiri dari 5 aturan pelaporan financial, ayng telah disetujui oleh New York Stock Exchange untuk diberikan kepada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa. Aturan-aturan itu secara singkat dinyatakan sebagai berikut :
Laba yang belum dilealisir (unrealized profit) tidak boleh dikredit pada keuntungan, apakah secara langsung atau tidak langsung, dengan cara membebankan terhadap laba-laba yang belum direalisir, hal-hal yang biasanya akan dibebankan terhadap perkiraan keuntungan. Laba dianggap direalisir pada saat telah dilakukan penjualan dalam keadaan usaha biasa.
Surplus modal (capital surplus), bagaimanapun terjadinya, tidak boleh dipergunakan untuk membebaskan perkiraan laba tahun sekarang atau yang akan datang dari beban yang seyogianya dibebankan terhadap pendapatan.
Saldo laba yang ditahan (earned surplus) yang telah terbentuk dalam suatu anak perusahaan sebelum diperoleh oleh induk perusahaan, bukan merupakan suatu bagian dari saldo laba yang ditahan dalam laporan konsolidasi induk perusahaan.
Menyusul penerimaan dan persetujuan untuk memberlakukan aturan-aturan ini sebagai prinsip-prinsip akuntansi yang lazim diterima. AICPA telah membentuk Committee on Accounting Procedur untuk merumuskan dan merekomandasikan praktek-praktek akuntansi.
Fungsi dari Committee on Accounting Procedure telah beralih kepada Accounting Principles Board (APB) pada bulan September 1959, Bord itu telah menyetujui resolusi berikut: “Accounting Principles Board dari American Insitute of Certified Public Accountans pada tanggal 1 September 1959 telah setuju memikul tanggungjawab dari komisi-komisi terdahulu tentang prosedur akuntansi dan terminology,”
Semasa berdirinya, Committee on Accounting Prosedure telah menerbitkan serangkaian accounting research bulletins, dan Committee On Terminilogy telah menerbitkan serangkaian accounting terminology bulletins. Dalam tahun 1953, 42 buah accounting research bulletins yang dahulu telah direvisi, disusun kembali, atau dicabut dan diterbitkan sebagai, Accounting Terminology Bulletin No. 1. Sejak tahun 1953, telah diterbitkan bulletin-bulletin lain. Accounting research bulletin terakhir adalah No, 42.
APB memiliki kewenangan yang sama, seperti komisi-komisi terdahulu, untuk meneliti dan merevisi setiap bulletin ini dan merencanakan pengambilan tindakan demikian dari waktu ke waktu.
Sambil menunggu tindakan revisi dan untuk mencegah adanya salah pegertian sementara mengenai status dari accounting research dan terminology bulletins APB mengeluarkan pemberitahuan umum bahwa bulletin-bulletin ini harus dianggap “tetap berlaku dengan tingkat kewenangan yang sama seperti sebelumnya.
Accounting Priciples Board melaksanakan penelitian secara ekstensif dengan menggunakan seorang staf tetap (full time) dan juga dengan bantuan dari profesi akuntansi sebagai suatu kesatuan.Pernyataan-pernyataan APB diterbitkan dalam bentuk APB Opinions dan APB Statement.
FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS BOARD (FASB)
Pada tahun 1973 telah dibentuk Financial Accounting Standard Board (FASB) atas rekomendasi dari komisi Wheat. FASB sebagai perumus norma akuntansi keuangan merupaakan suatu badan yang tidak bertujuan mencari laba, yang terpisah dari badan-badan akuntansi yang telah ada, dan mempunyai sumber-sumber pembiyaan sendiri.
Finincial Accounting Foundation merupakan satuan pembuat kebijakan; FASB merupakan badan penetap norma; Finincial Accounting Standards Advisory Council bertindak sebagai suatu perantara FASB dan mereka yang dipengaruhi oleh norma-norma.
MENGUBAH PRINSIP DAN PRAKTEK AKUNTANSI
Akuntansi merupakan hal yang hakiki bagi pelaksanaan fungsi organisasi perusahaan secara efektif, dan prinsip-prinsip akuntansi harus berubah untuk memenuhi kebutuhan dinamis dari para pemakai, yaitu masyarakat pada umumnya. Menurut sejarahnya, para akuntan dan usahawan bersikap enggan untuk merubah norma-norma akuntansi. Penting sekali agar profesi akuntansi dan perusahaan menunjukkan ssikap yang positif terhadap penetapan norma dan tetap mempertahankan tanggungjawabnya dalam sector swasta. Hal ini memerlukan adanya penukaran pendapat dengan profesi akuntansi dan member rekomendasi-rekomendasi kepada FASB guna mengembangkan data yang tersedia untuk mengevaluasi perusahaan. Data harus disajikan secara wajar dan diterangkan dengan jelas serta dapat dikomunikasikan kepada para pemakai, baik swasta maupun pemerintah.
KERANGKA KONSEPSIONAL
Suatu masalah dasar dalam mengembankan prinsip-prinsip atau norma-norma akuntansi yang lazim diterima adalah kurangnya asas atau dasar atas mana dapat dibentuk segolongan norma-norma akuntansi yang dapat diterima.
PERNYATAAN MENGENAI KONSEP AKUNTANSI KEUANGAN
FSAB telah menerbitkan serangkaian pernyataan mengenai konsep akuntansi keuangan. Tujuannya adalah untuk menguraikan asas-asas yang menjadi dasar norma akuntansi dan pelaporan dan untuk menetapkan tujuan serta konsepsi yang akan digunakan FSAB dalam mengembangkan norma-norma. Pernyataan-pernyataan tersebut tidak menetapkan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim diterima.
ORGANISASI AKUNTANSI LAINNYA
Selain FSAB, terdapat kelompok akuntansi lainnya yang menetapkan norma-norma akuntansi: AICPA tetap terlibat melalui para anggotanya yang berpartisipasi di dalam proses pembuatan aturan. Para anggota AICPA memberikan makalah pendirian atas sebagian besar norma-norma yang diusulkan.
Cost Accounting Standard Board (CASB) telah dibentuk berdasarkan suatu undang-undang kongres pada tahun 1970 sebagai biro/ perwakilan daari kongres. Tujuannya adalah mencaipatakan norma-norma untuk penetapan biaya atau kontrak dengan departemen pertahanan.
SEC (Bapepam-nya Amerika) juga memiliki kekuasaan untuk memajukan norma-norma akuntansi. Ini terutama benar dalam hal menetapkan persyaratan-persyaratan pelaporan. Aturan-aturannya diterbitkan secar berkala dalam bentuk ASR.













5. PERANAN KOMPUTER DALAM ANALISIS USAHA DAN

LINGKUNGAN BARU
Perusahaan selalu mengalami suatu perubahan, tetapi apa yang selama ini berjalan dengan mulus sekarang kelihatan menjadi perlombaan yang cepat. Tujuan dari bab ini adalah untuk menyadarkan pembaca mengenai kemungkinan penggunaan teknologi baru computer – apakah dalam perencanaan strategis yang lebih baik, atau dalam pengelolaan kas atau dalam keperluan apa saja – serta memberikan kepada pembaca suatu pengertian terhadap berbagai metodologi.
TINJAUAN MENYELURUH ATAS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN
Dengan adanya kemajuan teknologis dan kemampuan computer untuk menangani banyak data dengan biaya yang relative kecil dibandingkan dengan penggunaan metode-metode tangan, maka mungkin dalam dasawarsa 1980-an akan dijumpai usaha-usaha yang lebih baik dalam mengkaitkan atau menghubungkan berbagai bidang pengelolaan suatu perusahaan.
PERANAN KOMPUTER
Dengan adanya kemajuan teknologi informasi, apakah peranan controller dalam menyesuaikan sumber daya terhadap fungsi financial? Dalam banyak hal, tanggungjawab untuk pengelolaan data adalah terletak pada controller; akan tetapi, untuk tujuan diskusi disini kita pusatkan perhatian pada pengaplikasian computer terhadap masalah atau prosedur-prosedur keuangan, terlepas dari persoalan posisi organisasi dari kegiatan pengolahan data.
APLIKASI KOMPUTER
Setelah mengetahui gambaran umumnya, dapat timbul pertanyaan: “ Dalam pengaplikasian financial apakah computer (termasuk computer-komputer yang baru, yang kecil) dapat dipergunakan?” terdapat banyak pengaplikasian financial, sebagian dari padanya ditunjukan dalam daftar berikut:
Akuntansi
Buku besar
Buku-buku tambahan aktiva tetap
Distribusi upah dan gaji sera tenag kerja
Piutang
Hutang
Perhitungan biaya produk dan program-program
Pembayaran-pembayaran kas
Rekonsiliasi bank
Persediaan-persediaan
Ongkos-ongkos
Pajak-pajak
Formulir-formulir pajak yang diramalkan untuk menetapakan strategi pajak
Penyiapan formulir pemberitahuan pajak
Pajak-pajak yang ditangguhkan dan distribsinya
Perencanaan
Perencanaan strategis untuk kas, pendapatan dan kondisi keuangan yang diproyeksikan
Perencanaan taktis
Keputusan investasi modal – seleksi dari alternative-alternatif
Perencanaan tenaga kerja
Analisa peleburan/ perolehan perusahaan
Pengendalian
Anggaran atau rencan bisnis tahunan – perbandingan yang direncanakan terhadap yang benar-benar terjadi serta menganalisa varians
Realisasi anggaran per departemen yang terperinci

Pengelolaan Kas
Penjadwalan penggunaan jangka pendek dan ketersediaan kas
Pengembangan strategi surat-surat berharga jangka pendek
Rencana Pensiunan Pembayaaran Pensiun Pegawai
Penetapan hak-hak per individu
Penulisan cek
Investasi dan pelaksanaannya
Rancangan rencana pembayaran pendapatan yang dapat dibayangkan setelah pensiun dibandingkan dengan yang sebelumnya.
Asuransi
Analisa terhadap alternative-alternatif asuransi
Analisa terhadap resiko
Pembayaran di muka dan penangguhan
Analisa terhadap tuntutan dan lain-lain
Pelaporan
Lapopran keuangan yang actual dan yang direncanakan
Rasio-rasio keuangan
Keuangan
Evaluasi terhadap alternative-alternatfif pembiayaan
Keputusan investasi
Lain-lain
Pemeriksaan intern rutin yang tertentu
Mencatat daftar-daftar persediaan dan retensi
6. BEBERAPA ALAT PENTING YANG BERGUNA DALAM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
Ada tiga jenis pusat pertanggungjawaban ini. Pertama, pusat pertanggungjawaban dapat merupakan suatu “pusat biaya”, jika pengawas hanya diharuskan bertanggungjawab terhadap biaya belaka, yaitu terhadap ongkos-ongkos dari departemennya sendiri atau terhadap biaya bahan baku atau upah tenaglangsung yang terjadi. Kedua, pusat pertanggung jawaban dapat diperluas menjadi suatu “pusat laba”, jika pengawas diharuskan bertanggungjawab untuk mencapai suatu kontribusi laba yang ditetapkan. Dan yang terakhir, jika sseorang manajer diharuskan bertanggungjawab tidak hanya untuk laba tetapi juga terhadap investasi yang diperlukan untuk menghasilkan margin atau laba, maka pusat pertanggungjawaban tersebut merupakan suatu “pusat Investasi”.
PERILAKU BIAYA
Yang agak mendasar bagi seluruh proses perencanaan dan pengendalian, atau kadang-kadang disebut “perencanaan laba”, atau juga manajemen menurut sasaran, adalah suatu pemahaman yang jelas mengenai bagaimanakah biaya-biaya, khususnya biaya overhead pabrikase, atau ongkos-ongkos lain akan berubah jika dihubungkan dengan volume usaha.
LAPORAN ATAS PENYIMPANGAN
Fungsi controllership dapat dikatakan efektif sejauh bila dapat mengidentifikasikan pelaksanaan operasi manajemen yang menyimpang dari suatu sasaran yang dapat diterima – apakah berupa rencana, atau norma, atau pelaksanaan di masa lalu. Dan ditinjau dari segi pengendalian akuntansi, munghkin tidak lagi yang sia-sia dari pada laporan yang memuat sangat banyak perincian dan oleh karena itu, sama sekali tidak akan dipergunakan.





7. PENILAIAN MENYELURUH TERHADAP PERUSAHAAN: BEBERAPA TOLAK UKUR ATAS PRESTASI MENYELURUH
SUDUT PANDANG MANAJEMEN YANG LUAS
Jika controller berorientasi pada manajemen, jika memang dia harus melayani semua manajemen dengan sebaik-baiknya, maka jelas dia harus mempunyai suatu pandangan yang menyeluruh mengenai perusahaan. Dia harus mengenal kekuatan dan kelemahan perusahaan.
UNSUR-UNSUR PERUSAHAAN
Factor-faktor atau unsure-unsur berikut ini harus dievaluasi dalam proses analisa:
1. Berbagai tujuan dan kebijakan.
2. Organisasi.
3. Produk.
4. Pasar.
5. Program distribusi.
6. Rencana produksi.
7. Program penelitian dan pengembangan.
8. Struktur keuangan.
9. Sistem pengendalian.
TUJUAN DAN KEBIJAKAN PERUSAHAAN
Dalam tinjauan terhadap perusahaannya, controller harus mengamabti bukan mengenai tujuan umum perusahaan, melainkan tujuan yang lebih spesifik dari perusahaannya dan kebijakan operasinya. Jelas sekali bahwa sebuah perusahaan harus mengetahui apa yang ingin dicapai.
ORGANISASI
Suatu organisasi dapat didefinisikan sebagai golongan individu-individu yang bekerja dibawah pimpinan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
PRODUK PERUSAHAAN
Pemeriksaan atau tinjauan manajemen dengan sangat logis dapat ddinilai dari lini produk. Karena sekalipun dengan kekuatan penjualan yang efektif, program advertensi yang dikembangkan dengan cukup, kelompok produk yang efisien, pabrik ayng diperlengkapi sebaik-baiknya, dan organisasi yang sangat baik, semua ini secara umum tidak akan dapat menghasilkan tingkat pendapatan yang memuaskan atas investasi, jika lini produk pada dasarnya merupakan sesuatu yang tidak dapat diterima oleh pelanggan dengan kondisi-kondisi yang memungkinkan perusahaan mendapat bagian laba yang wajar.
PASAR
Informasi mengenai pasar dapat diperoleh dari dua sumber, yaitu: (1) suatu penelaahan terhadap catatan-catatan intern perusahaan, dan (2) Analisa terhadap data dari sumber-sumber ekstern.
PROGRAM DISTRIBUSI
Pokok-pokok yang disarankan untuk dicakup dalam penelitian atau penelaahan sebagai berikut:
1. Seleksi dan latihan para penjual.
2. Seleksi saluran distribusi dan metode penjualan.
3. Penetapan quota penjualan.
4. Wilayah penjualan.
5. Perjalanan para penjual.
6. Advertensi dan bantuan promosi penjualan.
7. Kompensasi gaji para penjual.
8. Kebijaksanaan harga.
9. Kebijaksanaan-kebijaksanaan penjualan yang lain.
10. Biaya distribusi.
RENCANA PRODUKSI
Apabila karakteristik-karakteristik utama dari produk, pasarnya dan program untuk mencapai pasar tersebut telah diketahui, maka bidang selanjutnya yang logis dipelajari adalah rencana pengolahan produk.
PROGRAM RISET DAN PENGEMBANGAN
Makin banyak kehidupan dunia usaha bergantung pada suatu program yang memadai untuk mengembangkan dan memajukan produk-produk perusahaan. Meskipun perusahaan industry sering diberikan sebagai contoh utama, tetapi prinsip itu berlaku pula pada sebagian besar jenis usaha.
ORGANISASI DAN KEMAMPUAN FINANSIAL
Pengendalian keuangan atau akuntansi akan ditinjau pada bab-bab berikut. Pembahasan disini berhubungan dengan fase yang bukan menyangkut pengendalian. Singkatnya, kekuatan keuangan yang cukup harsu tersedia untuk melaksanakan program penjualan, produksi, riset.
SISTEM PENGENDALIAN
Factor yang penting untuk dipertimbangkan dalam suatu audit manajemen adalah sistem pengendalian. Pasal terdahulu menyangkut tinjauan mengenai fungsi khusus dari perusahaan – yaitu distribusi, pabrikase, riset, dan keuangan. Tetapi tidaklah cukup bahwa setiap kegiatan ini terlaksana secara baik dan terlaksana dengan sendirinya.
PERLUNYA BEBERAPA PENGUJIAN MENYELURUH
Beberapa ukuran yang umum dipergunakan akan ditijau di bawah ini dengan kami akan menunjukkan beberapa dari padanya yang lebih tepat dipergunakan dibandingakan dengan yang lain dalam manila kemajuan financial.
BEBERAPA TOLAK UKUR UMUM
Beberapa tolak ukur yang diusulkan untuk dapat dipergunakan manajemen dalam menilai pelaksanaannya, apakah secara tersendiri atau dalam hubungannya dengan para saingan, perusahaan lain, atau industry lain.
KETERBATASAN PENGUJIAN MENYELURUH
Walaupun berguna tetapi pedoman-pedoman statistic tidak merupakan ukuran terakhir mengenai kemampuan manjemen. Angka-angka saja tidak memberitahukan seluruh cerita, dan mereka yang menggunakannya harus sadar akan keterbatasannya.
PERSENTASE HASIL PENGEMBALIAN ATAS PENJUALAN BERSIH
Salah satu ukuran profitabilitas yang paling lazim dijumpai adalah hubngan antara penghasilan/ laba bersih terhadap penjualan laba bersih. Rasio ini, yang biasanya dinyatakan sebagai suatu prosentase, menunjukan berapakah bagian dari penjualan yang direalisir menjadi laba.
8. RASIO, TREND, DAN HUBUNGAN FINANSIAL SERTA OPERASI
PENGGUNAAN RASIO
Kesulitan yang dihadapi dalam penggunaan jumlah-jumlah absolute ini telah menimbulkan keperluan untuk menggunakan rasio sebagai suatu alat yang lebih dapat dimengerti dalam mengukur trend dan hubngan-hubungan. Pengalaman telah menunjukkan bahwa perbandingan-perbandingan atau hubngan setidak-tidaknya sama pentingnya dengan jumlah-jumlah absolute. Penggunaan rasio dapat membuat laporan keuangan lebih berarti bagi pimpinan.
9. PENGENDALIAN INTERN: SUATU TEKANAN BARU
Manajemen perusahaan telah lama memiliki kepentingan dalam memenuhi tujuan perusahaan dan ini mengandung pengertian telah menyetujia proses-proses yang akan ditempuh, termasuk proses pengendalian untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam suatu pengertian yang bahkan lebih langsung, para pejabat keuangan dan khususnya controller memiliki tanggungjawab utnuk menjamin implementasi dan beroperasinya pengendalian akuntansi yang efektif.











RESUME
CONTROLLERSHIP
BAGIAN I

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Controllership










disusun oleh:
ELIN HERLINA
2107060032
IV A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS GALUH CIAMIS
2009
AKUNTANSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN MANAJEMEN

Tujuan perusahaan dalam suatu perekonomian yang bersaing adalah untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya ssesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang. Dalam pengertian yang lebih luas, suatu organisasi perusahaan adalah suatu institute ekonomi. Organisasi perusahaan diciptakan terutama untuk menyediakan kepada masyarakat umum barang-barang atau jasa-jasa yang diperlukan atau yang diinginkan dan yang sejalan dengan sikap social dari masyarakat tersebut.
Jika tujuan perusahaan telah diketahui, timbullah pertanyaan mengenai fungsi manajemen apakah yang diharapkan untuk dilaksanakan dalam mencapai tujuan. Adalah tugas pimpinan untuk menentukan kebutuhan dan keinginan para pelanggan akan barang-barang dan jasa-jasa, mengumpulkan dan mengorganisasikan saran produksi dan distribusi untuk memenuhi keinginan-keinginan tersebut serta mengarahkan dan mengkoordinasikan saran tersebut secara efisien.
Filsafat dan praktek manajemen perusahaan mengalami suatu analisa yang paling praktis, suatu analisa yang diarahkan baik kepada aspek ilmiah praktek perusahaan maupun kepada basis etik yang menjadi sandaran dari parktek itu. Pimpinan perusahaan pada masa sekarang dipandang baik sebagai suatu badan produksi maupun sebagai suatu lembaga yang mengandung suatu lembaga yang mengandung sifat sosial.Banyak penelitian sedang diarahkan untuk memehami tanggung jawab pimpinan perusahaan, karena telah diakui bahwa pimpinan perusahaan merupakan suatu lembaga (agency) yang paling penting dalam mengemudikan kegitan perekonomian kita.Jika gerakan kemajuan industry diharapkan berlangsung tanpa terputus, maka para pemimipin perusahaan haruslah cakap, pandai, dan digerakan oleh rasa tanggung jawab sosial. Kecuali jika para pemimpin telah memiliki kualitas-kualitas ini, maka sungguh diragukan apakah institute-institut ekonomi kita pada masa sekarang ini dapat dipertahankan.
Struktur ekonomi kita telah menjadi sangat rumit, dan kerumitannya akan terus menigkat. Seorang manajer yang memegang komando dari suatu perusahaan modern (diibaratkan sebagai suatu kapal) harus dapat mengemudikan kapal tersebut melewati arus dan gelombang sosial dan politik, yang arah alirannya seleu berubah dan sangat meningkat kecepatannya. Badai ekonomi kelihatannya semakin dahsyat.
Tugas pimpinan perusahaan termasuk menerapkan prinsiip-prinsip manajemen yang sehat, yang harus dilaksanakan oleh tenaga-tenaga yang kompeten dan berpengalaman. Prinsip-prinsip manajemen yang sehat mencakup banyak factor yang berhubungan dengan semua kegiatan kepemimpinan, mulai dari perencanaan awal sampai pada pencapaian tujuan. Secara lebih spesifik dan untuk menunjukkan ruang lingkup serta kerumitan dari masalah manajemen, dapat dikemukakan bahwa prinsip-prinsip manajemen yang sehat meliputi tindakan seperti penetapan rencana, baik jangka pendek maupun panjang; perumusan tujuan perusahaan yang lebih spesifik; pengembangan kebijaksanaan pokok; pembangunan suatu struktur organisasi yang sehat; penetapan norma-norma pelaksanaan; penciptaan dan pemeliharaan metode dan saluran komunikasi yang baik didalam perusahaan; pengukuran pelaksanaan; dan pemeliharaan hubungan yang baik dengan para pegawai, pemegang saham, masyarakat umum serta para pelanggan.
Salah satu alat yang utama bagi pimpinan dalam membuat agar usahanya produktif adalah akuntansi yang modern. Pimpinan perusahaan harus lebih banyak mengharapkan dari akuntan kepala, controller, ketimbang para pejabat lainnya, untuk memperoleh bantuan dalam mengarahkan, mengendalikan dan melindungi perusahaan.

FUNGSI CONTROLLERSHIP
Dalam periode ini telah lahir dan terjadi pengembangan fungsi controllership yang terpisah. Yang paling jelas, kegiatan finansial yang makin bertambah telah memaksa adanya pendelegasian wewenang dan tanggungjawab yang lebih luas dalam banyak perusahaan. Selain itu, bertambah besarnya perusahaan telah menuntut pengecekan dan pengimbangan yang lebih banyak serta pengendalian intern yang lebih baik dalam perusahaan.
Hal yang penting untuk pemenuhan controllership secara wajar ialah adanya suatu sikap pemikiran yang memberi semangat dan menghidupkan data finansialdenagn menerapkannya terhadap kegiatan perusahaan dimasa mendatang. Ini merupakan suatu konsep yang memandang ke depan, yaitu suatu cara pendekatan analitis yang terarah yang membawakan keseimbangan bagi sistem perencanaan dan pengendalian manajemen. Pandangan controller seharusnya sama dengan pandangan pimpinan, yaitu sesuatu yang dapat menuntun pemikiran pimpinan pada kombinasi operasi-operasi yang paling menguntungkan.
Banyak sebutan dipergunakan untuk jabatan kepala akuntansi; akan tetapi, sebutan yang paling umum dan refresentatif ialah controller. Tugas-tugas controller kadang-kadang dipikul oleh seorang kepala akuntansi, manajer kantor, controller, bendaharawan, asisten bendaharawan, atau sekretaris. Sementar itu terdapat indikasi, bahwa penggunaan sebutan controller tidak tepat, karena orang tersebut tidak mengendalikan perusahaan.
Salah satu rintangan terhadap perkembangan fungsi controllership adalah perasaan pada sebagian pimpinan, bahwa perusahaannya berbeda dan tidak memerlukan metode pengendalian yang modern. Pada dasarnya masalah-masalah manajemen tidak jauh berbeda di antara berbagai jenis industry dan perusahaan. Kekhusuan dalam operasi-operasi kecil atau mendetail dari berbagai jenis perusahaan terhadap pembatasan ekonomis dan politis yang mengelilingi mereka. Perusahaan listrik, telepon, dan air (public utility), perusahaan asuransi, perantara, hotel, perusahaan rekreasi, institusi keuangan, dan toko serba ada menunjukkan contoh-contoh dari kekhusuan dalam organisasi dan prosedur, tetapi dapat ditegaskan kembali bahwa masalah pokoknya adalah serupa. Controller yang memahami secara seksama masalah pokok dari pengendalian akuntansi (accounting control), dapat dengan mudah menerapkannya pada industry dan perusahaanny sendiri.
Tanggungjawab dan kegiatan fungsional pada dasarnya dapat dikategorikan sebagai berikut:
1) Perencanaan (planning).
2) Pengendalian (control).
3) Pelaporan (reporting).
4) Akuntansi (accounting).
5) Tanggungjawab utama lainnya.
Controller yang sangat cakap tidak akan mempunyai kesulitan untuk memelihara hubungan yang wajar dengan para pimpinan lain, dan sesungguhnya dia dapat menduduki suatu posisi yang nomor dua pentingnya setelah pimpinan tertinggi.
Definisi yang jelas mengenai tugas, kewenangan dan tanggungjawab biasanya dipandang sebagai syarat mutlak bagi adanya pelaksanaan yang baik. Yang pasti pada perusahaan-perusahaan besar, dan mungkin juga pada perusahaan-perusahaan kecil, luasnya kewenangan dan tanggungjawab controller dapat ditetapkan menurut salah satu dari ketiga cara berikut; (1) sesuai dengan ketetntuan dalam anggaran rumah tangga, (2) menurut resolusi dari komisi eksekutif, atau (3) menurut perintah umum dari presiden direktur.
Ketentuan- ketentuan dalam anggaran rumah tangga dapat berbeda-beda isinya yang menyangkut fungsi controllership. Akan tetapi, pada pokoknya kebanyakan menyatakan bahwa “controller dapat menjadi pejabat utama yang diserahi tugas menyelenggarakan catatan pembukuan perusahaan. “ selanjutnya sebagian besar ketentuan juga mencakup pernyataan bahwa “dia dapat memiliki wewenang dan tugas-tugas lain yang mungkin dilimpahkan padanya oleh dewan direksi, atau oleh komisi eksekutif, atau oleh presiden direktur.
Tugas controllership bukanlah suatu fungsi yang mudah dilaksanakan, terdapat beberapa karakteristik dan persyaratan tertentu yang harus diketahui oleh controller pada setiap saat. Yang terpenting dari itu disebutkan di bawah ini.
FUNGSI CONTROLLERSHIP
1. Controller terutama merupakan seorang eksekutif stap, yang fungsi utamanya adalah mengembangkan suatu organisasi dan sistem perkiraan, kebijakan, catatan dan prosedur yang akan menyediakan data yang dapat dianalisa dan diinterprestasikan oleh para pimpinan funfsional lain dalam pengambilan keputusan untuk mencapai sasaran dan tujuan perusahaan.
2. Meskipun tanggungjawab untuk mengarahkan operasi dilimpahkan pada para pimpinan fungsional yang lain, tetapi controller harus sanggup memahami dan menjalin hubungan dan masalah-masalah mereka, agar dia efektif dan dapat membantu untuk memecahkan masalahnya.
3. Agar dapat berguna, fakta-fakta, informasi dan data harus dikomunikasikan sedemakian rupa sehingga mudah dimengerti oleh mereka yang membutuhkannya.
4. Controller hars memiliki kesanggupan untuk menerjemahkan fakta dan data statistik ke dalam bentuk trends (arah) dan hubungan-hubungannya.
5. Controller harus cermat dalam temuan (findings) dan pelaporannya;akan tetapi,dia juga harus memiliki kesanggupan untuk melihat ke depan dan sanggup member penilaian terhadap masa yang akan datang.
6. Pada umumnya perusahaan mempunyai kemampuan untuk mengisolasi masalah pokoknya; akan tetapi, perusahaan yang sukses selalu mengambil tindakan positif tepat pada waktunya. Oleh karena itu, controller harus dapat mengembangkan dan menyediakan informasi secepatnya.
7. Controller harus mengadakan tindak-lanjut (follow-up) terhadap penelitian dan interprestasinya.
8. Controller harus dapat diandalkan oleh para pimpinan dengan menyediakan informasi yang cermat, dan segera, disertai suatu sikap ingin membantu.tanda berhasilnya seorang controller ialah, apabila para pimpinan lain mengharapkan darinya pedoman dan konsultansi.
9. Controller harus jujur dan tidak memihak.
10. Controller harus sanggup memasarkan atau menjual ide kemampuan anlitis dan fungsi totalnya.
11. Meskipun menyadari tujuan penuh dari rugasnya, controller harus juga menyadari keterbatasannya.
Kualifikasi dara seorang controller yang efektif adalah sebagai berikut :
1. Dasar teknis yang sangat baik dalam akuntansi biaya, disertai suatu pengertian dan pengetahuan yang menyeluruh mengenai prinsip-prinsip akuntansi.
2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian.
3. Pemehaman umum mengenai jenis industri dalam mana perusahaan tergolong, dan pemahamanterhadap kekuatan sosial, ekonomi dan politik yang terlibat.
4. Pemahaman yang mendalam mengenai perusahaan, termasuk teknologi, produk, kebijaksanaan, tujuan, sejarah, organgisasi dan lingkungannya.
5. Kemampuan untuk berkomunikasi dengan semua tingkat manajemen dan suatu pemahaman dasar terhadap masalah fungsional lainnya yang berhubungan dengan teknik, produksi, pembelian, hubungan masyarakat dan pemasaran.
6. Kemampuan untuk menyatakan ide dengan jelas, secara tertulis ataupun dalam pernyajian yang informative.
7. Kemampuan menggerakan orang-orang lain untuk mencapai tindakan dan hasil yang positif.




STRUKTUR ORGANISASI UNTUK CONTROLLERSHIP YANG EFEKTIF

Struktur organisasi sebuah perusahaan harus memungkinkan adanya koordinasi usaha diantara semua satuan dan jenjang untuk mengambil tindakan yang dapat mencapai suatu tujuan umum. Terdapat banyak teori tentang strukrur organisasi; akan tetapi, dalam mengamati perusahaan-perusahaan yang terorganisasi dengan baik, akan dapat ditemukan bahwa rancangan organisasi berfokuskan pada koordinasi usaha kelompok dan bukan pada usaha perorangan.
Controllership merupakan suatu pokok yang semakin dikenal dan harus diorganisasikan denagan tepat, agra pengendalian akuntansi dapat berfungsi dan data statistic dapat dipergunakan secara efektif. Struktur organisasi yang khusus cocok ontuk controller harus mempertimbangkan orgenisasi perusahaan serara menyeluruh, besarnya perusahaan, pertunbuhan yang diantisipasikan, sipat perusahaan, jenis oprasi, lokasi, tingkat desentralisasi, luasnya intergrasi vertikal, rencana-rencana jangka panjang, dan model manajemen atau karekteristik-karakteristik pribadi dari kelompok pimpinan sebagai suatu kesatuan.
Tidak ada suatu struktur organisasi yang dapat memenuhi semua kebutuhan, tidak satupun rencana paling ideal. Beberapa penggolongan menurut fungsi ternyata praktis dan dapat dikerjakan. Masalah pokoknya adalah memutuskan bagaimana fungsi-fungsi dapat digolongkan untuk memperoleh hasil yang paling efektif dalam lingkungan khusus.
Desentralisasi yang dimasudkan di sini berhubungan dengan kecenderungan untuk mendelegasikan kewenangan yang semakin besar kepada para pejabat rendahan bidang yang terletak pada lokasi-lokasi yang jauh.Tentunya jelas bahwa sentralisasi dengan kecenderungan untuk memusatkan kewenangan pengendalian yang semakin besar pada pimpinan kantor pusat.Jelas sekali bahwa masalah ini tidak hanya batas organisasi akuntansi saja, tetapi meliputi seluruh perusahaan, yaitu yang menyangkut setiap fungsi pokok perusahaan.Terdapat kemungkinan yang tidak terbatas mengenai sentralisasi atau desentralisasi fungsi-fungsi akuntansi.Satu-satunya fungsi akuntansi yang dilaksanakan pada pabrik atau cabang adalah mengakumulasikan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pencatatan, seperti lembaran-lembaran produksi, bon permintaan, kartu-kartu jam kerja, dan mungkin juga faktur-faktur serta laporan-laporan penerimaan.
Apabila perusahaan berekspansi dan mencakup berbagai pabrik, yang masing-masing menghasilkan berbagai produk yang berbeda atau masing-masing merupakan langkah dalam suatu yang sempurna, dalam hal seperti inilah berkembang filsafat manajemen yang mengemukakan, bahwa hasil operasi yang terbaik dapat diperoleh dengan membentuk suatu unit yang otonom. Menurut teori manajemen ini, setiap manajer divisi memiliki kewenangan yang penuh terhadap semua hal yang memengaruhi operasinya, termasuk kewenangan atas fungsi akuntansi.Atas dasar demikian, maka setiap divisi akan diperlengkapi dengan semua hal yang dibutuhkan, dan pimpinan divisi akan dinilai berdasarkan laba menyeluruh dari operasainya. Staf kantor pusat atau administratif hanya berurusan dengan kebijaksanaan menyeluruh atau hal-hal yang diterapkan bagi seluruh perusahaan.
Entah manajemen lokal itu idependen atau tidak, selalu tetap diperlukan informasi akuntansi untuk mengendalikan perusahaan dengan cara yang memadai.Hal ini mencakup dua persoalan yang tersendiri, yaitu (1) informasi apakah yang perlu per divisi dan per pabrik?(2) Dimanakah informasi demikian harus disiapkan?Kedua persoalan ini harus dihadapi satu persatu karena tidaklah dengan sendirinya berlaku bahwa bila data yang diperlukan adalah untuk tingkat divisi ,maka data itu harus juga disiapkan pada tingkat yang sama.dalam memutuskan informasi yang mana yang dipisah perdivisi, suatu pertimbangan yang penting adalah penempatan tanggung jawab. Siapakah yang pantas bertanggungjawab untuk hal-hal tertentu pimpinan pabrik atau kantor pusat? sebagai contoh, apakah piutang harus dicatat atas dasar divisi, semuanya tergantung pada siapakah yang berwenang menyetujui pemberian kredit. Jika persetujuan kredit dan tindak-lanjutnya merupakan suatu masalah divisi, maka catatannya harus dipisah.
Suatu masalah sulit yang dihadapi setiap controller, dan sesungguhnya setiap pimpinan, adalah yang menyangkut sejauh mana dia dapat mendeleghasikan tanggungjawab dan kewenangannya. Dia dibebani dengan tanggungjawab untuk banyak tugas, sehingga dia tidak mungkin memberikan perhatian secara pribadi terhadap keseluruhannya. Oleh karena itu, dia harus melimpahkan kewenangan untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu dan melimpahkan tanggungjawab untuk pelaksanaanya, meskipun pada akhirnya controller harus tetap memikul tanggungjawab.
Tugas-tugas yang harus didelegasikan? Sebagai suatu pernyataan umum ialah bahwa controller harus emncadangkan bagi dirinya tugas-tugas yang lebih luas, yang akan dipergunakan secara luas, antara lain keputusan yang berhubungan dengan kebijaksanaan dan praktek akuntansi.
Sebagai pejabat utuma dibidang akuntansi, controller harus memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai prinsip-prinsip dan praktek-praktek akuntansi. Akuntansi penting dalam melakukan dan mengomunikasikan kegiatan usaha dari setiap organisasi perusahaan. Agar bisa efektif, maka prinsip-prinsip akuntansi ini harus jelas dimengerti oleh semua orang yang berkepentingan. Setelah bertahun-tahun, evaluasi akuntansi telah mengakibatkan dapat diterimanya banyak prinsip dan praktek yang memberikan hasil-hasil yang dapat dinilai secara wajar oleh setiap kelompok orang-orang yang berkepentingan.
Prinsip akuntansi yang lazim diterima (generally accepted accounting principles) telah berkambang sepanjang masa dengan kerjasama dengan para pengusaha, American Insticute of Certified Public Acoountan’s (AICPA), bursa saham, kantor-kantor akuntan public,SEC dan badan-badan pengtur lainnya, Financial Accounting Standards Board (FASB), dan berbagai perkembangan dan laporan lainnya. Prisip-prinsip dan praktek-praktek akuntansi yang mendapat dukungan otoritatif yang kuat dianggap sebagai yang lazim diterima.
Lazim(Generally) menurut definisi berarti pada umumnya, umum, biasa, secara ekstensif atau luas, dan paling sering menunjukkan suatu praktek yang agk universal.sesuai dengan itu, maka suatu prinsip atau praktek akuntansi yang “lazim” diterima (“generally accepted), yaitu yang paling sering atau secara luas diikuti dianggap mempunyai kewenangan kuat yang mendukungnya.
Inventory of Generally accepted Accounting Principles For Business Enterprises, dalam Accounting Research Study No. 7 mengemukakan devinisi dari akuntansi (accounting) s ebagai berikut :
Akuntansi adalah kumpulan dari pengetahuan dan fungsi-fungsi yang berhubungan dengan pencarian asal-mula, pembuktian keaslian, pencatatan,pengklasifikasian, pengolahan, pengikhtisaran,penganalisaan, penginterprestasian dan penyediaan informasi yang dapat diandalkan dan yang penting secara sistematis, atas transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat financial, yang diperlukan untuk pengelolaan (management) dan pengoprasian dari suatu kesatuan dan untuk membuat laporan-laporan yang harus disajikan dalam memenuhi tanggungjawab yang dipercayakan kepada kesatuan (entity) itu dan memenuhi tanggungjawab-tanggungjawab lainnya.
Suatu prinsip (principle) telah didevinisikan sebagai suatu kebenaran umum, suatu prilaku, suatu sumber utama untuk memulai sesuatu, suatu pedoman dalam me alternatif-alterntif yang akan mencapai kualitas yang diinginkan.
Kebijakan dan praktek-praktek akuntansi yang paling sering dipergunakan dan yang mendapat dukungan otoritatif yang kuat untuk mencatat dan melaporkan transaksi-transaksi keungan guna pengelolaan dan pengoprasian perusahaan dianggap sebagai prinsip-prinsip akuntansi yang lazim diterima.
Pada tahun 1973 telah dibentuk Financial Accounting Standard Board (FASB) atas rekomendasi dari komisi Wheat. FASB sebagai perumus norma akuntansi keuangan merupaakan suatu badan yang tidak bertujuan mencari laba, yang terpisah dari badan-badan akuntansi yang telah ada, dan mempunyai sumber-sumber pembiyaan sendiri.
Finincial Accounting Foundation merupakan satuan pembuat kebijakan; FASB merupakan badan penetap norma; Finincial Accounting Standards Advisory Council bertindak sebagai suatu perantara FASB dan mereka yang dipengaruhi oleh norma-norma.
Akuntansi merupakan hal yang hakiki bagi pelaksanaan fungsi organisasi perusahaan secara efektif, dan prinsip-prinsip akuntansi harus berubah untuk memenuhi kebutuhan dinamis dari para pemakai, yaitu masyarakat pada umumnya. Menurut sejarahnya, para akuntan dan usahawan bersikap enggan untuk merubah norma-norma akuntansi. Penting sekali agar profesi akuntansi dan perusahaan menunjukkan ssikap yang positif terhadap penetapan norma dan tetap mempertahankan tanggungjawabnya dalam sector swasta. Hal ini memerlukan adanya penukaran pendapat dengan profesi akuntansi dan member rekomendasi-rekomendasi kepada FASB guna mengembangkan data yang tersedia untuk mengevaluasi perusahaan. Data harus disajikan secara wajar dan diterangkan dengan jelas serta dapat dikomunikasikan kepada para pemakai, baik swasta maupun pemerintah.
FSAB telah menerbitkan serangkaian pernyataan mengenai konsep akuntansi keuangan. Tujuannya adalah untuk menguraikan asas-asas yang menjadi dasar norma akuntansi dan pelaporan dan untuk menetapkan tujuan serta konsepsi yang akan digunakan FSAB dalam mengembangkan norma-norma. Pernyataan-pernyataan tersebut tidak menetapkan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim diterima.




PERANAN KOMPUTER DALAM ANALISIS USAHA DAN

Perusahaan selalu mengalami suatu perubahan, tetapi apa yang selama ini berjalan dengan mulus sekarang kelihatan menjadi perlombaan yang cepat. Tujuan dari bab ini adalah untuk menyadarkan pembaca mengenai kemungkinan penggunaan teknologi baru computer – apakah dalam perencanaan strategis yang lebih baik, atau dalam pengelolaan kas atau dalam keperluan apa saja – serta memberikan kepada pembaca suatu pengertian terhadap berbagai metodologi.
Dengan adanya kemajuan teknologis dan kemampuan computer untuk menangani banyak data dengan biaya yang relative kecil dibandingkan dengan penggunaan metode-metode tangan, maka mungkin dalam dasawarsa 1980-an akan dijumpai usaha-usaha yang lebih baik dalam mengkaitkan atau menghubungkan berbagai bidang pengelolaan suatu perusahaan.
Dengan adanya kemajuan teknologi informasi, apakah peranan controller dalam menyesuaikan sumber daya terhadap fungsi financial? Dalam banyak hal, tanggungjawab untuk pengelolaan data adalah terletak pada controller; akan tetapi, untuk tujuan diskusi disini kita pusatkan perhatian pada pengaplikasian computer terhadap masalah atau prosedur-prosedur keuangan, terlepas dari persoalan posisi organisasi dari kegiatan pengolahan data.









BEBERAPA ALAT PENTING YANG BERGUNA DALAM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN
Ada tiga jenis pusat pertanggungjawaban ini. Pertama, pusat pertanggungjawaban dapat merupakan suatu “pusat biaya”, jika pengawas hanya diharuskan bertanggungjawab terhadap biaya belaka, yaitu terhadap ongkos-ongkos dari departemennya sendiri atau terhadap biaya bahan baku atau upah tenaglangsung yang terjadi. Kedua, pusat pertanggung jawaban dapat diperluas menjadi suatu “pusat laba”, jika pengawas diharuskan bertanggungjawab untuk mencapai suatu kontribusi laba yang ditetapkan. Dan yang terakhir, jika sseorang manajer diharuskan bertanggungjawab tidak hanya untuk laba tetapi juga terhadap investasi yang diperlukan untuk menghasilkan margin atau laba, maka pusat pertanggungjawaban tersebut merupakan suatu “pusat Investasi”.
Yang agak mendasar bagi seluruh proses perencanaan dan pengendalian, atau kadang-kadang disebut “perencanaan laba”, atau juga manajemen menurut sasaran, adalah suatu pemahaman yang jelas mengenai bagaimanakah biaya-biaya, khususnya biaya overhead pabrikase, atau ongkos-ongkos lain akan berubah jika dihubungkan dengan volume usaha.
Fungsi controllership dapat dikatakan efektif sejauh bila dapat mengidentifikasikan pelaksanaan operasi manajemen yang menyimpang dari suatu sasaran yang dapat diterima – apakah berupa rencana, atau norma, atau pelaksanaan di masa lalu. Dan ditinjau dari segi pengendalian akuntansi, munghkin tidak lagi yang sia-sia dari pada laporan yang memuat sangat banyak perincian dan oleh karena itu, sama sekali tidak akan dipergunakan.







PENILAIAN MENYELURUH TERHADAP PERUSAHAAN: BEBERAPA TOLAK UKUR ATAS PRESTASI MENYELURUH
Jika controller berorientasi pada manajemen, jika memang dia harus melayani semua manajemen dengan sebaik-baiknya, maka jelas dia harus mempunyai suatu pandangan yang menyeluruh mengenai perusahaan. Dia harus mengenal kekuatan dan kelemahan perusahaan.
Factor-faktor atau unsure-unsur berikut ini harus dievaluasi dalam proses analisa:
1. Berbagai tujuan dan kebijakan.
2. Organisasi.
3. Produk.
4. Pasar.
5. Program distribusi.
6. Rencana produksi.
7. Program penelitian dan pengembangan.
8. Struktur keuangan.
9. Sistem pengendalian.
Dalam tinjauan terhadap perusahaannya, controller harus mengamabti bukan mengenai tujuan umum perusahaan, melainkan tujuan yang lebih spesifik dari perusahaannya dan kebijakan operasinya. Jelas sekali bahwa sebuah perusahaan harus mengetahui apa yang ingin dicapai.
Suatu organisasi dapat didefinisikan sebagai golongan individu-individu yang bekerja dibawah pimpinan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Pemeriksaan atau tinjauan manajemen dengan sangat logis dapat ddinilai dari lini produk. Karena sekalipun dengan kekuatan penjualan yang efektif, program advertensi yang dikembangkan dengan cukup, kelompok produk yang efisien, pabrik ayng diperlengkapi sebaik-baiknya, dan organisasi yang sangat baik, semua ini secara umum tidak akan dapat menghasilkan tingkat pendapatan yang memuaskan atas investasi, jika lini produk pada dasarnya merupakan sesuatu yang tidak dapat diterima oleh pelanggan dengan kondisi-kondisi yang memungkinkan perusahaan mendapat bagian laba yang wajar.
Informasi mengenai pasar dapat diperoleh dari dua sumber, yaitu: (1) suatu penelaahan terhadap catatan-catatan intern perusahaan, dan (2) Analisa terhadap data dari sumber-sumber ekstern.
Pokok-pokok yang disarankan untuk dicakup dalam penelitian atau penelaahan sebagai berikut:
1. Seleksi dan latihan para penjual.
2. Seleksi saluran distribusi dan metode penjualan.
3. Penetapan quota penjualan.
4. Wilayah penjualan.
5. Perjalanan para penjual.
6. Advertensi dan bantuan promosi penjualan.
7. Kompensasi gaji para penjual.
8. Kebijaksanaan harga.
9. Kebijaksanaan-kebijaksanaan penjualan yang lain.
10. Biaya distribusi.
Apabila karakteristik-karakteristik utama dari produk, pasarnya dan program untuk mencapai pasar tersebut telah diketahui, maka bidang selanjutnya yang logis dipelajari adalah rencana pengolahan produk.
Makin banyak kehidupan dunia usaha bergantung pada suatu program yang memadai untuk mengembangkan dan memajukan produk-produk perusahaan. Meskipun perusahaan industry sering diberikan sebagai contoh utama, tetapi prinsip itu berlaku pula pada sebagian besar jenis usaha.
Pengendalian keuangan atau akuntansi akan ditinjau pada bab-bab berikut. Pembahasan disini berhubungan dengan fase yang bukan menyangkut pengendalian. Singkatnya, kekuatan keuangan yang cukup harsu tersedia untuk melaksanakan program penjualan, produksi, riset.
Factor yang penting untuk dipertimbangkan dalam suatu audit manajemen adalah sistem pengendalian. Pasal terdahulu menyangkut tinjauan mengenai fungsi khusus dari perusahaan – yaitu distribusi, pabrikase, riset, dan keuangan. Tetapi tidaklah cukup bahwa setiap kegiatan ini terlaksana secara baik dan terlaksana dengan sendirinya.
Beberapa ukuran yang umum dipergunakan akan ditijau di bawah ini dengan kami akan menunjukkan beberapa dari padanya yang lebih tepat dipergunakan dibandingakan dengan yang lain dalam manila kemajuan financial.
Walaupun berguna tetapi pedoman-pedoman statistic tidak merupakan ukuran terakhir mengenai kemampuan manjemen. Angka-angka saja tidak memberitahukan seluruh cerita, dan mereka yang menggunakannya harus sadar akan keterbatasannya.
Salah satu ukuran profitabilitas yang paling lazim dijumpai adalah hubngan antara penghasilan/ laba bersih terhadap penjualan laba bersih. Rasio ini, yang biasanya dinyatakan sebagai suatu prosentase, menunjukan berapakah bagian dari penjualan yang direalisir menjadi laba.

RASIO, TREND, DAN HUBUNGAN FINANSIAL SERTA OPERASI
Kesulitan yang dihadapi dalam penggunaan jumlah-jumlah absolute ini telah menimbulkan keperluan untuk menggunakan rasio sebagai suatu alat yang lebih dapat dimengerti dalam mengukur trend dan hubngan-hubungan. Pengalaman telah menunjukkan bahwa perbandingan-perbandingan atau hubngan setidak-tidaknya sama pentingnya dengan jumlah-jumlah absolute. Penggunaan rasio dapat membuat laporan keuangan lebih berarti bagi pimpinan.

PENGENDALIAN INTERN: SUATU TEKANAN BARU
Manajemen perusahaan telah lama memiliki kepentingan dalam memenuhi tujuan perusahaan dan ini mengandung pengertian telah menyetujia proses-proses yang akan ditempuh, termasuk proses pengendalian untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam suatu pengertian yang bahkan lebih langsung, para pejabat keuangan dan khususnya controller memiliki tanggungjawab utnuk menjamin implementasi dan beroperasinya pengendalian akuntansi yang efektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar